'Gia, kau ini sudah kotor, kau sudah dikotori lelaki lain, apakah kau yakin kau pantas untuk Danu?'
Mendadak saja, di kepala Gia sering muncul bisikan semacam itu, seakan sebuah kesadaran muncul dan terus mengusik Gia kapanpun dia sedang memikirkan Danu.
Seperti pagi ini begitu dia masih berada di kamar mandi, mengguyur kepalanya dengan air shower, dan suara itu muncul lagi di kepalanya.
Berulang kali Gia menepis suara itu dengan suara lainnya seperti, 'Aku ingin bahagia!' … namun suara di kepalanya membalas, 'Apa menurutmu kau ini tidak egois? Menginginkan cinta saat kondisimu seperti ini.'
Batin Gia akan menyeru lagi, 'Aku berhak mendapatkan cinta seperti yang aku mau!' … dan balasan muncul lagi, 'Apakah Danu pantas memberikan cinta kepada gadis yang sudah tercemar sepertimu?'
Batin Gia 'Aku yakin Danu bisa menerima aku apa adanya jika dia mengetahui semuanya!'
'Bagaimana dengan Ren? Yakin dia akan diam saja? Kau pasti paham seperti apa dia, ya kan?'