Ren menyaksikan bagaimana Gia begitu telaten menyuapi Kei. Ada desiran rasa asing di kalbu Ren. Suatu rasa yang berusaha dia tolak. Dia tidak boleh membiarkan rasa itu muncul di saat dia masih harus melaksanakan balas dendamnya.
Maka dari itu, Ren bergegas menyingkirkan jauh-jauh perasaan aneh yang menghinggapinya agar dia bisa kembali normal seperti dia apa adanya yang biasa.
Setelah beberapa suapan kecil, Kei menolak dengan menggeleng. Gia pun menarik kembali tangan yang sudah terulur untuk bocah perempuan cilik itu dan memasukkan suapan tadi ke mulutnya sendiri.
Namun, ketika Gia hendak beranjak pergi dari kursinya untuk mencuci tangan, mendadak saja Kei bersuara, "Mama." Sembari tangan kecilnya mengarah ke Gia.
Karuan saja Ren dan Gia terkejut bukan main.
"K-Kei barusan nyebut mama ke aku?" Ia sampai lupa kalau dia sedang marah pada Ren dan menoleh ke pria itu seakan mempertanyakan apa yang terjadi barusan.