Aku membuka pintu, mendapati Amel dan Pak Supir sudah berdiri di depan. Mereka penasaran melihat keberadaanku di bangunan ini. Amel mencoba membuka tetapi kutahan tangannya, aku tidak ingin mereka melihat kegerian ini. Namun tenaganya lebih besar. Kali ini Amel sangat bersemangat, dirinya telah pulis sepenuhnya setelah berjumpa dengan Pak Supir.
Aku terpental ketika tangan tidak bisa menahan dorongan Amel. Tubuhku sedikit mengenai meja didalam tetapi tidak sampai luka. Amel melihat kedalam, memeriksa setiap sudut tempat itu, mengerakkan menja dan kurusi untuk mencari bukti.
"Apa yang kau cari. Aku kemari hanya penasaran pada bagunan ini?" kataku pada Amel.
"Iya, aku tahu. Ini sedang mencari bukti bencana kemarin malam. Tapi, sebelum itu lihat, Pak Supir selamat dan dalam keadaan baik-baik saja. Aku bersyukur atas keselamatanya." Dia masih sibuk mencari barang bukti.
"Syukurlah. Ayo kita pergi, disini tidak ada barang bukti, Mel. Aku sudah mencarinya berulang kali."