Aku berada di dapur membuatkan teh hangat untuk Amel, sepertinya dia sudah mulai siuman, terlihat dari suara keluhnya. Mr. Ben mendatangiku untuk meminta saran tentang kondisi Amel. Dia mengkhawatirkan Amel yang sering mengalami pingsan bahkan kerasukan itu. Mr. Ben menyarankan kami segera pergi saja dari desa ini, sebelum semuanya menjadi semakin parah.
"Kau dan Amel sebaiknya segera meninggalkan desa ini, aku merasakan ada sesuatu yang dari kemarin mengincar kalian. Bahkan aku sendiri tidak bisa mendeteksi maupun menemukan energi jahat itu, aku hanya berfisasat saja." Ucap Mr. Ben dari balik langit-langit rumah, yang hanya menampilkan setengah badannya.