Martin mengirim Dedi pergi, dan Ryan tidak membawa Herold jadi mereka berdua makan sendiri.
Kemarin, dia makan hot pot sehari, siang dan malam, betapapun enaknya, jika dia makan terlalu sering, dia akan sedikit lelah makan.
"Aku makan terlalu banyak hot pot kemarin. Mari kita makan yang lebih ringan hari ini. Anda tidak keberatan Tuan Ryan?" Tanya Martin.
"Tentu saja bisa, pesan saja beberapa hidangan ringan."
Keduanya memesan beberapa hidangan tumis dan kukus, dan memesan seporsi nasi putih dari bambu.
Ketika mereka duduk, mereka diam-diam makan terlebih dahulu, dan ketika mereka hampir makan, Martin berinisiatif untuk menjelaskan masalahnya.
"Presiden Ryan, aku tahu bahwa Anda telah melihat berita pada malam kebakaran, dan aku juga tahu bahwa Anda mendengar desas-desus bahwa aku membesarkan mahasiswi di Jakarta. Sebenarnya, bagaimana desas-desus itu menyebar aku tidak peduli, jadi aku tidak pernah menyelidiki sumbernya."