"Tidak!" teriak Zeline dan langsung terduduk dari tidurnya.
Zeline terjaga karena mimpi buruk kembali menghampirinya, napasnya memburu keringat mengucur deras. Meskipun ruangan ini menggunakan pendingin ruangan, tapi Zeline berkeringat. Zeline mengusap wajahnya mencari kesadarannya yang belom kembali sepenuhnya.
"Mimpi yang sama, mimpi di masalalu itu kembali. Kenapa harus sama, apakah aku tidak akan bisa mengubah takdirku. Apa aku tetap akan tewas?" tanya Zeline pada dirinya sendiri.
Jika kembali ke masalalu, Zeline pun pernah mengalami mimpi yang sama. Saat dia dan Lexis sudah bekerja di sini selama enam bulan. Banyak adegan yang tidak bisa Zeline kontrol tetap terjadi, hanya saja jika dulu dia sudah dekat dengan Alvaro di waktu ini. Tapi sekarang Zeline berusaha tidak melakukan hal itu, meskipun dia sedikit sudah berubah. Zeline tidak pernah kesal ataupun marah-marah lagi, tapi tidak ada kedekatan khusus antara dirinya dan Alvaro.