Jangan harap Sande bisa menekan Nakula. Sebagai orang yang lama mengenal keluarga ini, tentu saja, dia sudah mendapat banyak kepercayaan dari Kakek Umbara.
Meski hanya diminta menutup mata dan mulut. Tentu saja Nakula tidak sudi untuk melakukannya.
Apa lagi hanya demi Sandekala. Yang justru dibebankan padanya oleh Kakek sendiri.
"Sudah Sande. Sini aku bantu, jangan egois dan berterus terang lah jika kau memang tidak sanggup."
Nakula lebih menghargai kejujuran. Meski tidak ingin mendesak, tapi dia berharap Sande bisa melakukannya.
Dari pada terus menerus berlindung dalam topeng yang menyesatkan.
Tentu saja akan begitu melelahkan untuk mereka berdua. Yang seharusnya telah selesai, akan lama, akibat tarik ulur ego.
"Ini, coba kau kerjakan."
Sande menyerahkan laptop yang sudah dia berikan angka biner yang bergerak sangat cepat. Tentu dia tidak perlu menjelaskan itu apa. Karena Nakula sudah pasti paham dengan hal ini.
