"Dari sekian banyak orang, kenapa aku yang dipanggil di sini sih Nakula?"
Menatap anak remaja yang ada di depannya. Nakula mendadak sakit kepala. Terlebih, Sande memang lebih keras kepala sekali, dibandingkan remaja seusianya yang pernah dia temui.
Setahunya Sky yang sedingin beruang kutub saja tidak sekeras ini.
Karakter Sandekala yang dia tahu memang lebih tidak stabil. Terkadang lembut, tapi bisa jadi monster jika diusik. Sama persis dengan yang terjadi pada hari ini.
Mungkin lantaran dia disiapkan menjadi pemimpin dunia hitam yang bisa jadi tidak cocok dengan keinginannya.
"Ini ada profil dari Bao Ink. Perusahaan dari Korea Selatan yang ingin bekerja sama dengan Kakek. Mereka ingin membuka pusat hiburan malam di sini."
"Lalu?"
Sande tampak sekali tidak berminat. Mungkin jika bisa didengar, ungkapan hatinya terdengar seperti 'apa hubungannya denganku?'
"Kakek minta aku untuk mengajarimu mencari tahu, apa mereka pantas untuk dibantu atau tidak."