"Kupikir kau tidak akan pulang?"
Nakula tidak peduli dengan suara dingin Jane. Sudah lebih dulu memeluk dan dilanjutkan mengangkat tubuh perempuan itu.
"Pulang dong. Rumahku kan di tubuhmu," ujar Nakula yang menggoda Jane.
"Ck, dasar buaya," umpat Jane.
"Terserah deh, yang penting aku diterima."
Nakula sudah mengendus ke arah dada Jane. Terasa hangat di dalam sana. Betah berlama-lama, meski bau asi.
"Kau bau ya?" tanya Jane yang seketika tidak percaya diri.
"Bau asi, jadi ingin coba. Hari ini menunya apa? Pasti lezat deh."
Jane tidak tahan untuk tertawa. Begitu geli dengan ucapan Nakula yang seakan tidak ingin kalah dari anak-anak mereka.
"Kau ini ya. Sana mandi dulu atau ganti baju. Mau disiapkan air."
"Tidak perlu. Kita mandi bersama saja."
Jane tidak menolak untuk diangkat. Memang belakangan dia yang sering lelah, diketahui Nakula dan mudah sekali untuk suaminya mengangkat tubuhnya.
"Ya ampun, aku tidak akan ikut mandi. Aku membantu kau saja."