"Jane, kau tidak apa-apa?"
Begitu mendengar Jane yang menutup pintu dengan keras. Nakula buru-buru menghampiri.
"Aku kenapa memangnya?" tanya Jane yang heran dengan sikap Nakula.
"Kau menutup pintu dengan keras. Apa yang terjadi di dalam sana?" tanya Nakula lagi.
"Oh tidak. Aku hanya atraksi saja. Kali saja Kakek di sana kejang-kejang."
Nakula terlihat heran. Tapi Jane sudah lebih dulu menarik tangannya.
"Sudah tidak perlu dipikirkan. Kita ke rumah saja. Abrichada menunggu kita."
"Abrichada?"
"Ya Arsen, Briar, Chandru dan Dara kan. Nama anak kita, aku singkat saja."
"Ck, tidak jelas sekali artinya. Kau itu ya."
Nakula mengacak-acak rambut Jane. Gemas sendiri dengan tingkah laku sang istri.
"Ya biarkan saja. Dari pada abcd saja. Apa motivasinya juga," ucap Jane yang tidak jelas melakukannya.
"Ya sudah terserah kau saja. Kalau aku lebih nyaman panggil Anaja."
"Hah apa itu?"
"Anak Nakula dan Jane."