Nakula menepati janjinya untuk segera ke kamar. Tapi pemandangan di depannya begitu membuat sakit.
Jane tampak sangat kelelahan dalam duduknya. Dengan hati-hati, Nakula mengangkat Chandru dan meletakan di ranjang.
Nakula juga memperbaiki posisi Jane. Membantu dia rebah di ranjang dengan lebih nyaman.
Akhir-akhir ini perasaannya begitu sensitif. Melihat Jane yang berjuang untuk anak-anaknya, timbul rasa bersalah yang sangat dalam. Bagaimana Jane membentuk dirinya untuk kuat dan tegar. Dibalut keceriaannya yang tinggi dalam mengasuh anak-anaknya.
"Kau kuat sekali Sayang. Aku seperti orang yang hina di sini. Apa yang kau inginkan katakan saja."
Nakula tahu Jane bukan orang seperti ini. Tentu saja Jane lebih memilih mandiri dan siap untuk keinginannya. Dibandingkan harus merepotkan Nakula.
Berkali-kali mengecup kening, seakan tidak cukup untuk menyalurkan rasa sayangnya pada Jane.