Nakula tidak hentinya tersenyum. Dia memakan apa yang disajikan Jane dengan begitu nikmat. Tidak peduli betapa sederhananya makanan di hadapannya, Nakula yang baru saja banyak mengeluarkan tenaga, melahap habis tidak tersisa.
Begitu juga dengan Jane. Ibu menyusui yang satu itu, sama laparnya. Apa lagi Nakula yang justru ketagihan untuk meminum asi darinya.
"Astaga, kita seperti orang yang belum makan satu Minggu," ujar Jane yang menggelengkan kepala mengingat napsu makan berdua.
"Iya benar. Olahraga memang asyik. Meski pun aku sebenarnya kenyang karenamu."
Nakula sengaja sekali menekankan kata karenamu di telinga Jane. Tidak lupa meniup telinga Jane.
"Ih kau sangat menyebalkan. Aku akan melakukan lagi nanti malam. Lalu kau akan terlambat bangun."
Nakula tertawa dengan ancaman Jane. Selalu lucu untuk hal yang sebenarnya sama sekali tidak dia takuti.
"Aku akan menunggu Sayang. Tidak masalah kalau kau mengerjaiku beribu kali."