"Hei, kau sudah bangun?"
Nakula mengecup dahi Jane. Baru akan dibangunkan. Jane sudah lebih dulu membuka mata.
"Mau mesum ya?" ujar Jane dengan sinis.
"Kok bisa menebak. Dulu peramal ya?" ujar Nakula yang ikut melemparkan candaan.
"Iya. Memang peramal."
Jane menjawab pendek. Lebih baik mengiyakan saja apa yang Nakula katakan. Dari pada mereka berdebat yang tidak perlu.
"Oh ya, mau makan malam sekarang?" tanya Nakula untuk mengakhiri pembahasan yang tidak penting.
"Di kamar bisa tidak? Aku merasa malas keluar."
Nakula menggeleng. Tentu saja dia tidak mau Jane dinilai tidak sopan dengan makan dan kamar. Sementara ada ibunya.
"Ibu masa sendirian?" sahut Nakula.
Jane menepuk dahinya. Dia lupa kalau ibunya memang ikut ke rumah mereka..
"Iya aku lupa. Baiklah, ayo kita keluar."
***
Sepanjang malam ini, Jane merasa ada yang janggal dari sikap Nakula. Dia seperti merasa, Nakula memiliki niatan lain.
