Felix berjalan lungai keluar dari ruangan Nakula. Dia bahkan sangat lesu untuk sekedar membalas sapaan Anta yang bertanya, sudah selesai urusannya.
"Kau lesu sekali. Ingin makan siang bersama?" tanya Anta yang sudah melihat jam, pukul dua belas siang.
"Ya boleh Pak Anta."
Anta tersenyum. Awal diminta mengurus keperluan Felix, Anta sudah yakin kalau anak ini baik. Hanya hidupnya yang kacau karena kasus orang tua dulu. Dia memilih bertahan dalam kehidupan yang keras.
"Ayo ikut denganku saja."
Felix berjalan di belakang Anta. Dia memasrahkan apa saja yang menjadi tujuan dari Anta. Dia memang harus selalu menurut pada Anta, yang merupakan orang kepercayaan Nakula. Dari pada hidupnya kembali ke jalan. Yang tentunya lebih baik di sini.
"Apa kau suka masakan Indonesia? Aku ingin mengajakmu makan gado-gado. Isinya sayuran, ada juga telur sebagai protein."