Jane begitu sengaja duduk di depan Nakula. Dia bahkan tidak segan untuk mengeraskan suara saat bercakap-cakap dengan Jade.
"Kau menunggu di mana? Biar aku ke sana, Sayang," ujar Jane yang menekankan kata sayang dan langsung melirik Nakula.
["Apa sih kau, jijik sekali kala aku mendengarnya."]
Bukannya menjawab pertanyaan Jane. Jade justru mengeluarkan umpatan. Dia benar-benar tidak suka ketika Jane membalas demikian.
Jane menjadi tertawa dengan makian Jade. Dia merasa saudara kembarnya begitu lucu sekali.
"Em, baiklah. Kita minum kopi saja di atas. Ada varian yang baru yang enak untuk dicoba," ucap Jane yang tidak peduli dengan makian Jade.
["Terserah kau sajalah."]
Jade mematikan panggilan. Jane hanya melihat ponselnya saja. Lalu menyimpan pada saku blazer.
Setelah selesai menelepon. Dia menatap Nakula yang ternyata menunggu penjelasan.
"Em Nakula. Aku pergi dulu ya. Ada urusan sebentar," sahut Jane.