Nakula tidak tahu kesalahannya. Dia juga sudah mencoba bertanya. Tapi bukannya mendapat jawaban, justru wajah merajuk yang diperlihatkan oleh Jane.
"Sayang, apa aku salah lagi?" tanya Nakula.
"Polandia sana Hongaria hanya selisih delapan jam. Bisa ditempuh jalur darat, lalu—"
"Astaga."
Nakula langsung memotong kalimat yang akan Jane lontarkan. Ternyata istrinya masih saja dilanda cemburu.
"Pantas saja aku tidak boleh ikut. Ternyata sangat dekat sekali."
Nakula hanya bisa mengurut dada. Dia sendiri bingung akan menjelaskan seperti apa. Perkara perempuan yang merajuk karena cemburu, ternyata bukan urusan sepele.
"Bukan begitu Sayang. Aku justru tidak ingat sampai ke sana. Aku berpikir untuk ke Polandia memulai sejarah kelahiran nenek buyut dahulu. Baru cari tahu ke mana keturunannya menyebar. Sungguh hal serupa itu yang ingin aku selidiki."
Nakula menahan napasnya. Dia berkali-kali salah dalam hari ini. Tidak menyangka Jane begitu sensitif.