"Kau tidak perlu tegang seperti itu, Jane. Aku memang ingin berbicara penting. Tapi sebelum ini, jujur saja tidak ada niat seratus persen untuk menyakiti siapa pun," sahut Nakula yang mengawali pembicaraan dengan ketegasan di awal.
"Kau justru membuat aku sakit dengan berkata seperti itu," sahut Jane.
"Kau jadi tidak ingin mendengarnya?" tanya Nakula yang memberikan kebebasan untuk Jane memilih.
"Em, entahlah. Aku juga tidak tahu. Kalau menurutmu, ini menyakitkan untukku atau tidak?" tanya Jane yang lebih baik menyerahkan semua kepada Nakula.
"Lima puluh dan lima puluh. Karena aku merasa, pikiran kita akan sama-sama waras," sahut Nakula.
Jane mengangguk. Dia percaya dengan keputusan Nakula. Dibebaskannya Nakula untuk mengatakan apa yang sebaiknya dikatakan.
Nakula mendesah. Dia menatap bola mata Jane yang begitu memikatnya. Saat melihat itu, Nakula serasa tersihir dengan pesonanya yang begitu menakjubkan.