"Kau ingin mengatakan apa? Cepat katakan Nakula," ujar Jane yang langsung saja menagih janji Nakula kepadanya tadi.
Sejak melihat Nakula senyum-senyum di area restoran, Jane sudah tidak tenang. Di hatinya terbesit segala bentuk kemungkinan yang terjadi pada suaminya.
"Kau tidak sabar sekali," sahut Nakula.
Dia memeluk Jane dan mendekatkan tubuh perempuan itu.
"Nakula, jangan seperti ini. Aku sungguh ingin tahu apa yang sebenarnya kau lakukan tadi," ujar Jane.
Menghadapi Nakula memang harus penuh dengan teka-teki. Yang mana begitu membuat Jane meradang.
"Kau pikirkan ya, kita kan berada di ruang pribadi. Lalu mungkin tidak, jika ada pengunjung yang datang dan duduk santai di sana?" tanya Nakula mengawali pembahasan dengan Jane.
"Eh."
Jane berhenti memandang Nakula. Dia menunduk untuk memikirkan hal itu.
"Tadi memang aku melihat bayangan seorang perempuan. Aku pikir hanya pegawai Restoran."