"Aku berisik ya? Maaf ya, kau jadi terbangun karenaku," ujar Nakula yang langsung mendekat ke arah Jane.
Tangannya sigap memeluk Jane dan mengelus kepala perempuan tersebut.
"Kau kenapa? Kau terdengar begitu emosi," ujar Jane yang menanyakan pada Nakula.
"Em, tidak. Biasa urusan pekerjaan selalu membuat kita menjadi dua sisi," sahut Nakula.
"Kau memang selalu tidak terbuka kepadaku, Nakula. Aku membenci itu," ucap Jane yang langsung menutup wajahnya dengan selimut.
"Astaga, bukan maksudku, Jane. Aku berpikir kalau kau lebih baik beristirahat saja. Dari pada ikut berpikir hal semacam ini," ujar Nakula yang merasa serba salah dibuat Jane.
"Ya, terserah kau saja kalau begitu. Aku masih mengantuk," sahut Jane dari balik selimutnya.
"Jane, jangan merajuk, please. Aku tidak bisa jika tanpa senyumanmu," sahut Nakula.
Tidak ada reaksi dari Jane. Tapi Nakula juga tidak membujuknya lagi. Dia memilih ikut berbaring di samping Jane.