Celine menata debaran jantungnya. Saat mata bertubrukan dengan mata Nakula tadi, dia begitu was-was. Terasa sekali udara dingin yang menyelimuti tubuh Nakula terhadapnya.
"Aku tidak menyangka ada laki-laki itu," ujar Celine yang masih saja syok.
"Bagaimana kalau dia tahu ini pekerjaanku untuk menjebak iparnya," ujar Celine lirih.
Celine duduk di atas kloset. Dia kesulitan mengatur rencana apa yang perlu dia lakukan. Selama ini usahanya menjaga jarak untuk Jade telah berhasil. Pria itu ternyata masih serius dengannya.
"Bisa gagal rencana yang sudah disusun rapi kemarin. Astaga, mengapa aku tidak mencari tahu perihal Jade lebih dahulu. Kalau tahu dia ipar dari Nakula, aku tentu tidak mau dengan tugas ini."
Celine menghentakkan kakinya ke lantai. Dia begitu gugup dan bingung. Akan jadi apa jika dia diserang oleh tiga orang dari mereka. Membayangkan saja, Jane sudah bergidik ngeri.
Hingga dia belum selesai berpikir, ketukan terdengar dari luar.