Resmi menjadi pemilik dari Koto Djong, maka semua keputusan akan berpindah pada diri Jane. Termasuk memutuskan nama baru yang tepat.
"Nakula, aku belum tahu nama yang cocok untuk Koto Djong. Apa baiknya ya?"
Jane menyandarkan kepala pada pundak Nakula. Suaminya terlihat sibuk mengurus sesuatu, seketika menghentikan pekerjaannya.
"Em, mungkin Jaloka, Jalona, Naloja, Laloja, ah terserah kau saja."
Jane menyipitkan mata heran. Ucapan Nakula terdengar begitu asing di telinga Jane.
"Apa itu artinya? Bahasa mana?" tanyanya.
"Em, simplenya singkatan dari Jane love atau suka Nakula, atau Nakula love Jane. Seperti itu kira-kira."
Jane mendesah malas. Ditanya serius, Nakula justru bercanda atasnya.
"Ah, kau sama sekali tidak asyik. Masa namanya begitu norak sekali. Aku ingin nama yang memiliki filosofi bagus. Dari bahasa tua yang ada di dunia ini," ujar Jane panjang lebar.