"Nakula, kita baru menikah. Tapi bukannya santai dan menikmati waktu berdua. Kita justru langsung dihadapkan pada masalah dan masalah. Apa tidak ada waktu senang-senangnya."
Saat ini sudah pukul satu dini hari. Jane masih menemani Nakula menyelesaikan pekerjaan. Awalnya Nakula meminta Jane tidur saja. Tapi perempuan itu menolak.
Hingga muncul lah keluhan dari perempuan itu saat ini. Mempertanyakan hal yang tidak terjadi dalam mimpinya. Yang jelas, Jane seperti berangan. Tapi realita tidak sejalan dengan harapannya.
"Pernikahan itu bukan akhir dari konflik, Jane. Tapi justru awal darinya. Akan ada banyak kejutan setelah ini. Yang membuat kau melayang di awan. Atau jatuh ke jurang."
Nakula hanya membalas keluhan Jane tanpa menoleh. Dia masih fokus pada pekerjaan yang harus dibacakan besok.
Lantaran asyik dengan tubuh Jane, dia jadi sedikit melupakan tanggung jawab pekerjaan. Padahal sudah dia niatkan menyentuh pekerjaan saja. Tapi pesona istrinya begitu menghipnotis Nakula.