"Kau ingin pergi ke mana?"
Nakula menarik tangan Jane. Gadis itu bangun dari berbaringnya. Hendak meninggalkan Nakula yang masih menutup mata.
"Mandi, Nakula. Aku juga lapar."
Nakula hanya mengerang. Sebelah tangannya masih asyik memeluk pinggang Jane.
"Satu kali lagi yuk," ujar Nakula.
Wajahnya sudah dibenamkan pada dada Jane. Mengendus kulit lembut di sana.
"Nakula, aku merasa begitu geli. Kita makan dahulu saja. Aku lapar sekali."
"Aku pesankan makan. Tunggu sebentar."
Nakula bangun dari tidurnya. Dia mencari interkom hotel dan memesankan makanan untuk mereka.
"Sudah," ujar Nakula setelah sekian menit memesan makanan.
"Astaga, kau tidak mau keluar? Kita butuh matahari."
Jane menendang-nendang selimut yang menutupi tubuhnya. Hingga kulit polos yang tanpa benang sehelai pun, itu terlihat oleh mata mesum Nakula.
"Kau selalu menggodaku, Jane. Bagaimana bisa aku melepaskanmu," ujar Nakula yang lagi-lagi merasa frustrasi di bawah pusat tubuhnya.