"Nadine. Banyak sekali hidup yang tidak sesuai dengan keinginan kita. Termasuk dengan perasaan. Kau tahu hal tersebut kan?" ujar Nakula yang memulai lagi pembelajaran berat.
"Maksudmu tentang aku yang berharap kepadamu, tapi kau tidak. Seperti itu?" tanya Nadine. Sikapnya begitu tidak acuh pada Nakula. Seperti mengajak bertengkar.
"Kalau kau mengartikan begitu ya tidak apa-apa. Aku kan hanya mengatakan yang ingin aku sampaikan," ujar Nakula.
"Ck. Kalau aku disuruh untuk mengalah dengan tidak bisa mendapatkanmu, lalu mengapa mau meminta harus mendapatkan cintamu?" tanya Nadine yang menyerang balik Nadine.
"Aku tidak memaksa. Memang Jane juga mencintaiku. Kami saling mencinta. Bukan cinta yang bertepuk sebelah tangan."
Nakula menjawab dengan tenang. Apa yang dikatakan memang benar adanya.
"Oh jadi harus bertepuk dua tangan dahulu."
Nadine masih berkata sinis. Dia memang masih belum terima dengan keputusan Nakula. Hatinya masih terlampau sakit. Benar-benar tidak berdaya.