Jane berniat meminta Nakula cepat kembali. Tapi begitu mendengar apa yang Nadine bicarakan. Dia memilih mundur. Belum lagi, dia tidak rela melihat dengan mata kepalanya sendiri, ketika Nadine memeluk Nakula.
Ada yang sesak di dalam dadanya. Dia tidak menyangka Nakula akan kontak fisik sedekat ini dengan Nadine.
"Sudahlah. Mungkin memang ada yang harus diselesaikan."
Jane memilih menjauh dari sana. Dia tidak akan mengganggu mereka. Kalau dipikir, ini hanya kesalahpahaman saja. Dia tidak berhak untuk ikut campur.
Sementara Nakula hanya bisa pasrah dirinya dipeluk seerat ini. Nadine begitu emosional sekarang. Jika dia melepaskan tiba-tiba, dia takut akan membuat gadis itu terluka.
"Nadine, kau bisa mendengarkan aku dulu?" ucap Nakula.
"Apa yang harus aku dengarkan? Kau menyakitiku. Kau benar-benar pria kurang ajar yang pernah aku kenal."
Nadine mengeluarkan apa yang ada di kepala. Entah benar atau tidak. Dia tidak peduli jika kata-kata ini begitu kasar.