"Aku tidak apa-apa, Nakula. Kau tidak perlu ikut turun."
Jane menatap tak suka pada Nakula yang masih saja mengikutinya. Dia pikir Jane akan nekad atau bagaimana, hingga tidak percaya begitu saja pada gadis tersebut.
"Aku hanya ingin memastikan kau baik-baik saja. Kenapa kau selalu menolakku?"
Nakula masih saja tidak mau mundur. Berulang kali ditolak, justru membuatnya gigih.
"Bilang saja, karena kau mau tahu apa yang terjadi tadi bukan?" tebak Jane yang langsung mendapat gelengan kepala Nakula.
"Astaga Jane. Kalau hanya hal itu, aku bisa periksa kamera pengawas. Aku sungguh khawatir terhadapmu."
Nakula berterus terang. Bukan perkara apa yang membuat Jane sedih. Dia hanya masih tidak terima atas kesedihan Jane. Rasanya begitu sulit melihat gadis itu kembali menangis.
"Ah iya. Kantor kan memang sangat lengkap. Kalau begitu cetak saja. Aku ingin memasukkan dia ke penjara."