(Charlotte POV)
Aku merindukan Aaric, entah mengapa aku tiba-tiba saja ingin bertemu dengannya dan melihat apa saja yang dia lakukan. Tapi aku tidak bisa, aku merasa terlalu dekat dengannya adalah sebuah kesalahan.
Aku kembali ke kamar, melihat Rere yang masih duduk di tempatnya dengan tenang. Ketika dia melihat wajahku, saat itu juga dia tersenyum kecil. Senyum aneh yang membuatku merasa tertekan. Rere adalah pelayan baruku, dia selalu memperhatikan semua hal yang aku lakukan dan memberikan banyak saran padaku.
"Bagaimana?" Tanyanya padaku, aku hanya menghela nafas pelan. Lalu menggelengkan kepala saja.
Karena aku baru saja selesai mengobrol dengan ayah tentang masalah permusuhan dengan keluarga Xavier. Katanya xavier hampir mendapatkan petunjuk tentang siapa musuh yang mencoba menyakitinya dan keluarganya.
"Kau adalah pelayan yang disuruh ayahku mengawasi diriku ya?" Itu bukan pertanyaan, namun sebuah pernyataan yang membuat Rere langsung mengangguk.