Keesokan paginya Phryne terbangun lebih dulu, ini adalah hari libur. Wanita itu berniat untuk membuatkan sarapan spesial bagi calon suaminya. Walaupun mungkin Adel tidak akan benar-benar memakannya karena masalah kemarin. Tapi setidaknya dia sudah mencoba yang terbaik.
Langkah kakinya menuruni satu persatu anak tangga, dia sudah mengikat rambut tinggi-tinggi dan berniat langsung berjalan ke arah dapur. Namun langkahnya terhenti, saat dia melihat calon ibu mertuanya sedang berdiri sambil berbicara beberapa hal pada pengawal dan pelayan.
Phryne menelan ludahnya susah payah, dia merasa sedikit tidak nyaman jika sang Nyonya sudah datang dan memperlihatkan wajah begitu serius.
"Selamat pagi, Mommy." Katanya, dengan suara pelan sambil menghampiri ibu mertuanya.