Satu jam sebelumnya!
Xavier datang dengan memakai kaos olahraga dan celana training, rambutnya disisir dengan sangat rapi dan sepatunya merupakan keluaran terbaru perusahaan Air Jordan.
Memeriksa kembali Double-Action Revolver miliknya, tersenyum penuh arti di balik wajah tampannya yang sudah begitu mempesona. Xavier bahkan menganggap bahwa Hera dan para pengikutnya ini adalah tikus kecil yang bisa dimainkan olehnya sesuka hatinya.
Beberapa pengawal memang sudah bersiap di tempat persembunyiannya masing-masing.
Jika orang-orang berkata bahwa Hera adalah psikopat gila yang ingin mengurung orang tidak berdosa sampai gila, maka mereka tidak pernah tau bahwa Xavier senang melihat kepala musuhnya masih bisa bernafas dan kemudian kesakitan sampai mati.
Xavier berjalan dengan anggun bagaikan model catwalk menuju pintu usang yang menurut informasi adalah pintu utama menuju tempat persembunyian Hera.