"Kau suka?" pertanyaan dari Bella membuatku menengok ke arahnya, aku dapat melihat rambut hitamnya berkilau karena terpaan matahari. Warna mata coklatnya semakin coklat karena sinar, meneduhkan.
Aku tahu kenapa dimitri bisa jatuh cinta padanya.
"Aku suka bunga, apalagi bisa berada di tengah tengah hamparan seperti ini." Ujarku dengan nada pelan, walaupun tubuhku masih sedikit lemas, namun saat melihat bunga seperti ini aku menjadi jauh lebih sehat dari sebelumnya.
"Aku senang jika kau suka, aku berharap kau akan baik-baik saja Stella."
"Bella? Terima kasih untuk semuanya. Kau benar-benar keluargaku satu-satunya!" Aku berkata dengan jujur.
"Jangan katakan kalimat itu lagi, aku tak mau mendapatkan ucapan terima kasih setiap saat." Bella mengacak rambutku dengan gemas, dia masih saja memberikan senyum manis untukku. Dia sangat baik, kenapa orang sebaik Bella mau terjebak pada orang tidak layak sepertiku?
