Tanpa sadar air mataku jatuh, aku memeluknya dengan erat, aku menghirup aroma tubuhnya dalam-dalam. Aku mau menikmati setiap sensasi indah yang bisa dirasakan. Aku mau Xavier, semua kejadian ini berulang-ulang kali menghantam kehidupan kami.
Kami akan bersama, lalu berpisah lagi, bersama, lalu berpisah lagi.
"Kau manis sekali, tadinya aku sangat kesal padamu. Karena kau begitu sibuk hingga tak sempat menghubungi aku" ucapku padanya.