Setelah mendengar semua hal dari Alceena dan janji manis adikku untuk wanita itu, aku dan Hera memilih untuk pulang ke rumah dan berdiam diri di kamar untuk memikirkan tentang beberapa hal. Lebih tepatnya, apa yang harus aku lakukan untuk memberitahu ibunya? Keluarganya? Dan pernikahan seperti apa yang diinginkan adikku ini?
Hera memijat pundakku beberapa kali, membuatku jadi lebih nyaman dalam beberapa saat. Entah kenapa masalah seperti ini lebih melelahkan dibandingkan bekerja. Padahal hanya mendengar obrolan saja aku sudah merasa terkuras energinya.
"Tenanglah, jangan memikirkan hal-hal yang tidak perlu. Sekarang katakan padaku, apakah aku perlu melakukan sesuatu? Aku bisa membantumu dalam banyak hal, aku bisa menjadi pembicara antara kamu dan keluarga Alceena." Tawaran yang diberikan oleh Hera membuatku sedikit tenang, walaupun tidak sepenuhnya aku bisa baik-baik saja. Karena sekarang aku tak punya rencana apapun.