"Sekarang giliranku lagi, "ujar Bara dengan cepat menarik celana dalam Liana agar benar-benar tanggal. Pasalnya tadi pria itu hanya menurunkannya sedikit saja untuk sekadar memberi akses pada jemarinya. Namun sekarang, sepertinya bukan lagi jemari yang akan Bara mainkan di sana.
"A-apa? Tapi, sungguh rasanya aku masih lemas sekali," ucap Liana merengek kecil. Bahkan dapat dia rasakan cairan hangat kembali mengalir keluar dari liang miliknya.
"Ya, terserah apa. Katamu. Sayang sekali aku tak peduli dengan itu. Tadi itu bukanlah surga. Dan setelah ini aku akan mengajak mu pada kenikmatan yang sebenarnya," papae Bara sembari masih berusaha melepas celana Liana hingga benar-benar melewati ujung kaki gadis itu, setelahnya Bara merenggangkan kaki Liana dengan begitu lebar.