"Bara! Apa yang kamu lakukan? Aku mohon hentikan ini, please!" seru Liana memohon. Sungguh dirinya tak kuasa jika Bara terus saja begini. Semuanya terlalu enak untuk Liana tahan apalagi sebenarnya sekian lama Liana juga telah mendambakan nya.
Hanya saja otak waras Liana yang masih berfungsi cukup baik mampu mengingatkan gadis itu agar tidak terbawa suasana. Ya, sekali lagi, Liana tak ingin nama baiknya semakin tercemar di mata dan kepala Bara hanya karena kejadian ini. Sungguh dia tak mau Bara sampai berkali-kali menyebutnua murahan seperti biasa yang sayang sekali hingga saat ini hal itu masih terasa begitu menyakitkan untuknya.
Padahal biasanya Liana cukup kebal dalam hal hinaan namun dengan Bara dia benar-benar merasa kehilangan seluruh kekuatan.
"Bara aku mohon, please ...," Liana terus memohon. Sungguh gadis itu telah berusaha sekuat tenaga untuk tak mengeluarkan desahannya.
