Usai membereskan pakaiannya, kini Bara sudah berada satu mobil dengan Liana. Tentu saja pria itu memilih duduk di depan samping setir kemudian dijalankan oleh sopir pilihan sang mama. Sementara Liana menduduki bangku penumpang belakang sendirian.
"Hati-hati, Sayang!" seru Almira seraya melambaikan tangannya ke arah kaca mobil yang belum tertutup sempurna itu. "Ingat, Bara. Jangan berbuat macam macam dengan Liana!" Nyonya Almira masih sempat-sempatnya memberikan ancaman.
Sementara Bara yang mendengar itu sontak menghela napasnya. "Harusnya maman mengkhawatirkan kewarasanku. Bukan malah dia," balas Bara dengan wajah datarnya. Bahkan kini pria itu tak ingin walau untuk sekadar menatap ke arah kedua orang tuanya itu.
