"Wanita itu bicara apa saja dengan mama?" Liana kembali mengulas tanya. Dia benar-benar bingung harus bagaimana sekarang. Rasanya dia juga tak bisa untuk terus membohongi Delia. Hanya saja Liana benar-benar tak siap jika harus membahasnya sekarang. Bahkan mau besok, atau kapan pun itu rasanya dia tidak akan pernah siap untuk melakukannya.
'Tetapi, bukankah sebenarnya jika dipikir-pikir semua ini merupakan saat yang tepat untuk aku mengutarakan semuanya? Bagaimana pun mama tetap tidak akan percaya kalau aku menyangkal. Nyonya Almira pasti sudah mengatakan semuanya,' batin Liana kembali bergelut. Apalagi saat teringat dengan sikap santai yang mama Bara itu tunjukkan kemarin meski dapat Liana lihat dengan jelas jika sesekali wanita itu selalu tampak mendominasi. Dan juga caranya berbicara serta berpikir. Bahkan Liana sampai bingung karakter dari Nyonya Almira ini, apakah perempuan itu memang baik? Atau diam-diam mempunyai pikiran licik?