"A-apa? Mama ini bicara apa?" Liana kembali menutupi rasa gugup itu dengan tertawa canggung. Tubuhnya sudah mengalir keringat dingin padahal tadi rasanya dia masih seperti malas bangun karena hangatnya selimut.
Pikiran Liana semakin linglung sekarang. Antara ingin mengakui atau ingin tetap menjalankan sandiwara. Satu hal yang terus memenuhi kepala saat ini. Dari mana Delia tahu tentang keadaannya itu? Apa karena sang mama hanya menebak saja? Atau karena memang ada seseorang yang memberitahukan hal ini padanya?
Otak Liana terus berpikir. Pasalnya selama ini yang tahu dia hamil hanya Mila saja. Lalu bertambah dengan Almira dan Bara. Namun rasanya ketiga orang itu tak mungkin mengadu. Liana sangat mengenal bagaimana karakter Mila. Wanita itu selalu menjaga rahasia dengan begitu rapat. Seandainya harus terpaksa membongkar pun itu pasti karena gadis itu sudah mempertimbangkan semuanya.
