"Aku tidak butuh tempat untuk mencurahkan segalanya. Seandainya aku butuh pun tentunya tempat itu bukanlah kamu. Aku bisa mencari yang lain yang dapat aku percaya," papar Liana ketus seraya memalingkan wajahnya.
"Aku bisa kamu percaya. Aku tidak akan mengatakan kepada siapa pun. Aku berjanji." Reza menyilangkan jari telunjuk dan jari tengahnya sebagai kesungguhan ikrar yang dia ucapkan.
"Aku tidak butuh kamu. Sekarang bisakah kita pulang?" Liana menatap Reza dalam. Rasa benci dapat dilihat jelas bertumpuk penuh di sana.
Sementara itu Reza yang mendengar penuturan dari Liana sontak terdiam. "Tidak baik terus menyimpan masalah sendirian, bagaimana pun kamu juga tak perlu teman untuk meringankan segala bebanmu itu." Reza kembali berbicara.