"Mana bisa seperti itu, Pa. Setiap masalah yang harus kita bahas bersama, dong. Itu baru namanya keluarga," sanggah Almira cepat.
"Iya, Ma. Tetapi kalau masalahnya seperti ini ... hal seperti ini kan sudah sering terjadi, Ma. Lagi pula mama ini tumben sekali memperbesar masalah seperti ini. Tinggal beri saja uang, beres kan. Heran aku itu dengan mama. Tumben aneh sekali." Tuan Adyasta memijit keningnya.
Liana yang mendengar itu pun berusaha keras meneguk saliva. Benar apa yang telah dia duga, orang kaya pasti akan selalu memanfaatkan harta mereka terlebih hanya untuk menyelesaikan masalah yang membuat mereka cukup terganggu seperti ini. Dan jelas tidak bermanfaat sama sekali. Bahkan mungkin akan lebih merugikan.
Liana bergerak gelisah di tempatnya. Entah akan jadi apa nasib dirinya nanti. Dalam hati gadis itu terus berharap agar dirinya masih dapat diizinkan untuk merasakan bagaimana itu bahagia.
