"Apa maksudmu?" tanya Tuan Adyasta tak mengerti.
"Apa maksud mama?" tanya Bara tak terima.
Sementara Liana yang mendengar pernyataan dan pertanyaan dari Bara juga Tuan Adyasta justru kian merasakan jantungnya berdegup kencang. Dia tak menyangka jika mama Bara akan menerima kehadirannya dengan begitu mudah. Rasanya benar kata Mila, terkadang kenyataan berjalan tak seburuk apa yang ada di dalam pikirannya.
"Gadis itu hamil. Katanya sih dengan Bara." Nyonya Almira menjelaskan.
"Mama apa-apaan, sih. Kan Bara sudah bilang, dia itu hanya mengarang cerita! Mama tahu sendiri selama ini yang Bara cintai cuma Vella!" Bara mengungkapkan kekesalannya. Sementara Tuan Adyasta masih terdiam mencoba mencerna apa yang sedang terjadi seraya menimbang.
"Papa jangan percaya!" tukas Bara cepat.
Di tempatnya Liana hanya terdiam seraya memainkan tali tas selempang yang dia kenakan. Hati kecilnya berharap Tuan Adyasta pun sama baiknya seperti Nyonya Almira.