Liana menatap Reza yang tengah berjalan mengitari mobil untuk kemudian duduk di bangku kemudi. Sebenarnya saat itu dia mungkin bisa segera kembali membuka pintu dan melangkah keluar namun Liana terasa tak berdaya untuk melakukannya. Bagaimana cara Reza menatap dan tersenyum ke arahnya tadi benar-benar membuat jantungnya seketika berdegup kencang, seolah ada sebuah mantra yang membuatnya kian terikat tak bergerak di atas bangku empuk itu.
Menduduki kursinya, Reza pun menoleh ke arah Liana sekilas kemudian mulai menjalankan mobil yang mereka kendarai. Suasana di dalam mobil itu sangat sunyi. Tidak ada musik atau suara apa pun yang memenuhi Karena baik Liana maupun Reza sama-sama terlihat tak ingin membuka pembicaraan.