Liana yang terbangun dari tidurnya sontak mengerjapkan matanya berkali-kali guna menyelaraskan netranya dengan pencahayaan di sekitar. Pikirannya mulai mengingat hal apa yang telah dia lakukan sebelum tidur tadi. Dia sedikit kaget dengan cahaya kamarnya yang sudah temaram. Juga selimut bulu halusnya yang sudah membungkus tubuh hingga dia bisa merasakan keringatnya mengalir di antara dada saking hangatnya.
Menyadari sesuatu, Liana pun segera bangkit terduduk. Ini pasti karena Delia yang sempat memasuki ruang kamarnya, karena Liana tersadar aktivitas yang dia lakukan sebelum benar-benar tertidur adalah menunggu balasan pesannya dari Bara.