Akhirnya Liana dan Mila pun kembali menaiki sepeda motor mereka untuk mencari kamar mandi terdekat yang dapat membuat Liana segera mengecek perihal kehamilannya. Sebenarnya, di samping apotek tempat mereka singgah tadi pun tersedia kamar mandi umum. Namun rasa malu Liana terhadap penjaga apotek yang masih senantiasa di sana membuatnya enggan untuk memakai kamar mandi tersebut. Lagi pula, sejak awal mereka masuk ke apotek pun Mila lah yang ditunjuk Liana sebagai sosok yang hendak membeli alat tes kehamilan itu. Lalu, bagaimana bisa justru dirinya yang masuk ke toilet umum tersebut? Liana tak ingin membuat penjaga apotek menjadi curiga terhadapnya.
Sementara itu, Mila yang memang sejak awal telah mendapati sikap Liana selalu absrub pun tanpa ingin berpikir atau mendebat lebih, segera menuruti keinginan sahabatnya itu.