"Apa? Ke mana mama bilang?" Bara meminta sang Mama untuk kembali mengulangi perkataannya. Sementara Almira sontak menoleh ke arah Bara dengan mengerjapkan matanya cepat.
"Ke rumah Liana," jawab wanita itu seperti tanpa dosa. Sementara beres sendiri tak henti-hentinya membulatkan mata sembari mengangakan lebar mulutnya.
"Apa Mama sudah gil— untuk apa, Ma? Untuk apa mama datang ke sana?" Bara dengan cepat menahan umpatan yang akan keluar dari mulutnya dan meralat kalimat itu. Dia benar-benar tidak habis pikir dengan keputusan sang mama.
"Tentu saja untuk bersilaturahmi. Memangnya mau apa lagi?" Almira masih tampak begitu santai seolah tidak terpengaruh dengan raut wajah Bara yang sudah tampak begitu kesal.
"Ma, sebenarnya apa rencana mama? Mama tidak benar-benar ingin menikahkanku dengan Liana, kan?" Bara menatap ke arah Almira dengan pandangan begitu datar.
"Kenapa kamu berpikiran seperti itu?" Almira justru berbalik tanya.