Meskipun aku mengatakan hal itu, sampai sekarang kami masih belum bertemu dengan Monster apapun disini. Bahkan tidak ada jebakan apapun yang terpicu hingga lantai 5 Dungeon ini. Darimana aku mengetahuinya? Tentu saja dari Feline yang menggunakan skill pendeteksi miliknya. Namun saat aku ingin bertanya, Erika menjelaskan kalau Dungeon ini telah dibersihkan hingga lantai 15.
"Meskipun begitu, kita masih harus tetap memeriksanya sekali lagi. Untuk berjaga-jaga tidak ada Monster House yang lolos dari deteksi," jelas Erika.
Yah, apa yang dia katakan itu cukup masuk akal sih. Jadi kami pun memeriksa semuanya secara menyeluruh dari lantai 1 hingga 15. Kami bahkan memasuki beberapa ruangan yang kosong dan menunggu apakah tempat ini adalah Monster House atau bukan. Tapi hasilnya adalah, nihil. Tidak ada apapun sama sekali di setiap ruangan yang kami masuki. Bahkan dengan deteksi milikku saja tidak dapat merasakan keberadaan apapun disini. Jadi kami menganggap kalau lantai 1 hingga 15 itu benar-benar telah bersih.
Ngomong-ngomong, Dungeon Rock Valley ini memiliki total 30 Lantai. Dengan setiap 5 Lantai dijaga oleh beberapa Boss yang cukup kuat. Bahkan katanya para Petualang Rank A sekalipun kesulitan untuk mengalahkannya. Tentu saja ini membuatku penasaran, karena apa yang dikatakan oleh Erika adalah, kalau Boss di lantai 15 masih belum dikalahkan.
"Baiklah, kita sudah sampai disini, jadi persiapkan diri kalian!" ungkap Erika yang berdiri di depan pintu besar dimana Boss Lantai ini berada.
"Erika, bisa jangan ikut campur dulu? Aku ingin mengetahui sekuat apa Boss lantai ini. Kau juga jangan melakukan apapun yah, Feline!" pintaku.
"Tunggu! Dia memiliki level 150 lho?! Meskipun Level milikmu ada di 192, itu sangat mustahil menghadapinya sendirian!" sahut Erika.
"Saya mengerti, kalau begitu semoga berhasil!" balas Feline.
"Eh?! Feline, kamu serius mengatakannya?!" kaget Erika.
"Jangan khawatir! Aku tidak selemah yang kau pikirkan," ungkapku.
Aku menggunakan Clairvoyance pada Boss tersebut, tapi saat melihat status miliknya, aku benar-benar tidak tahu lagi harus berkata apa.
Mythril Giant Golem
Level: 150
HP: 1500000
MP: 500000
STR: 95000
INT: 50000
AGI: 5000
VIT: 150000
Skill: Mythril Fist, Mythril Body, Self Recovery, Earth Magic.
Ultimate Skill: Absolute Defense, Crystal Magic.
Wajar saja diperlukan lebih dari 3 Party Rank A untuk mengalahkannya. Menggunakan serangan fisik tidak akan terlalu berpengaruh besar. Tetapi untuk sihir, aku sendiri kurang yakin karena Mythril sendiri adalah penghantar sihir yang cukup baik.
"Ada apa? Dirimu meragukan kekuatan daku?" tanya Pleiades menebak pikiranku.
"Tidak, bukan begitu. Hanya saja, ada sesuatu yang ingin aku coba sekarang. Jadi, bisakah kau mengeluarkan sarung tangan itu?" pintaku.
"Hmm? Dirimu ingin menggunakan senjata selain daku yah? Cukup jahat sekali dirimu ini yah!" ledek Pleiades.
"Sudahlah! Keluarkan saja!" balasku mengabaikan ledekannya.
Pleiades hanya menurut dan mengeluarkan apa yang aku minta. Sepasang sarung tangan yang sering digunakan para petarung tangan kosong, Gauntlet.
Dragon Claw (Gauntlet)
Level: 150
Rarity: Unique
Damage: 90000
Defense: 25000
Durability: 6000
Skill: Dragon Fist Technique.
Sepasang Gauntlet yang terbuat dari Adamantium, Dragon Claw, serta Skill Book - Dragon Fist Technique. Membuat penggunaanya bisa melepaskan tinjuan kuat yang dapat meremukkan lawannya.
"Baiklah, waktunya menguji senjata ini!" gumamku bersemangat.
Dengan segera aku langsung berlari menuju Mythril Giant Golem dan berniat meninjunya dengan kuat. Tetapi sepertinya, dia mengetahuinya dan membuat dinding yang mengitari dirinya.
"Kau yakin ingin melakukan itu?" tanyaku.
"Charge! Dragon Fist Technique, First Form - Dragon Roar!"
Aku meninju dinding Mythril itu dan menghancurkannya dalam sekejap. Belum berhenti disana, aku melanjutkan gerakan berikutnya dengan melompat kearah Mythril Giant Golem.
"Dragon Fist Technique, Third Form - Dragon Breath!"
Aku meninju tubuh Mythril Giant Golem dengan kuat, menciptakan hembusan angin tepat setelah tinjuan yang aku berikan mengenainya. Tetapi sepertinya dia tidak bergeming sama sekali yang membuatku menghentakkan kaki pada tubuhnya dan melompat mundur untuk menjaga jarak.
"Seperti yang diharapkan dari Ultimate Skill: Absolute Defense! Bahkan serangan kuat itu sama sekali bukan tandingannya!" ujarku.
"Dirimu sudah tahu hal itu dan masih menyerangnya dengan serangan fisik?" sahut Pleiades.
"Hey! Bukankah aku sudah mengatakan kalau ingin menguji senjata ini? Selain itu, seharusnya kau tahu kalau Dragon Breath itu memberikan serangan penetrasi padanya bukan?" balasku.
CRACK!
Benar saja, sedetik setelah aku mengatakannya, tubuh Mythril Giant Golem mengalami keretakan dan memperlihatkan inti miliknya. Aku tersenyum karenanya dan segera bersiap untuk melepaskan serangan terakhir.
"Baiklah, karena intinya telah ditemukan. Mari akhiri ini!!"
WUSH!
"Charge! Dragon Fist Technique, Second Form - Dragon Fang! Impact!!"
Aku meninju inti Mythril Giant Golem sekuat tenaga, membuat inti tersebut hancur dan meninggalkan drop berupa Mythril dalam jumlah banyak. Yah, aku tahu kalau tubuhnya terbuat dari Mythril. Tapi apa harus semua drop miliknya itu Mythril?
"Apa yang dirimu harapkan dari tumpukan Mythril Hidup? Sebuah senjata?" tanya Pleiades.
"Huh? Apa yang kau katakan, Pleiades! Mana mungkin Monster sepertinya menjatuhkan sebuah senja--"
"Master! Saya menemukan Mythril Bow dari tumpukan Mythril ini!" potong Feline memanggilku yang membuatku tersedak nafasku sendiri.
"Uhuk, uhuk, hah?! Kau serius?!" ucapku bingung.
Maksudku, kau tahu bukan kalau Monster akan menjatuhkan perlengkapan jika mereka mengenakannya? Tapi untuk apa sebuah Golem menggunakan busur!!
"Oh, nampaknya kali ini sebuah busur yang dijatuhkannya yah?" sahut Erika mendekati Feline.
"Tunggu, maksudnya Golem ini sering menjatuhkan perlengkapan?" tanyaku.
"Yah! Semua perlengkapan Ksatria berasal dari Golem ini! Tentu saja hampir semuanya terbuat dari Mythril yang dijatuhkan Golem ini dan pastinya dibuat oleh Penempa terbaik di Kota Ethos," jelas Erika.
"Apa-apaan itu. Aku baru mengetahuinya! Kau tahu tentang ini, Pleiades?"
"Tidak, daku juga agak terkejut dengan ini sama seperti dirimu!"
Aku dan Pleiades sama-sama menghela nafas sebelum melanjutkan menuju lantai berikutnya, yaitu lantai 16. Tentu saja, aku telah meminta Feline untuk menyimpannya sendiri. Sedangkan Mythrilnya akan aku berikan pada para ksatria saja.
Untuk lantai 16 sendiri sama sekali tidak ada yang menarik. Bahkan Feline sendiri saja sudah cukup untuk mengalahkan Bos Lantai ini dalam satu serangan saja. Begitu pula untuk lantai 17 hingga 24. Semuanya bisa diatasi tanpa hambatan apapun yang bahkan membuat Erika terlihat sangat terkejut.
Hal ini cukup wajar, mengingat Level Feline sendiri telah berada di Level 300+. Jadi dengan perbedaan yang jauh tersebut, sudah pasti akan sangat mudah bagi kami menghadapi semua Bos Labirin. Tentu saja aku menggunakan Mystic Eye of Manipulate untuk mengubah informasi status milik Feline.
"Hey, aku tahu kalian berdua itu kuat. Tapi bisakah sisakan sedikit untukku?" komentar Erika saat melihat aku dan Feline menghabisi semua Monster yang ada tanpa bantuannya.
"Bukankah kau sendiri yang bilang kalau hanya ingin mengawasi?" balasku.
"Memang benar aku mengatakannya, tapi aku juga butuh pemanasan kamu tahu?!" sahutnya.
Aku hanya menghela nafas dan meminta Feline untuk menghentikan aksinya.
"Baiklah, silahkan lakukan sepuasmu! Kami akan menonton dari sini," ujarku.
"Huh? Kalian tidak berniat membantuku?" tanyanya.
"Untuk apa? Bukankah kau membutuhkan pemanasan?" jawabku dengan datar.
Erika sempat melihatku dengan tatapan kecewa, tapi aku mengabaikannya dan meminta Feline untuk mengeluarkan sebuah cemilan yang telah disiapkan sebelum masuk ke Dungeon ini.
"Tenanglah! Jika memang kau tidak bisa mengatasinya, kami akan membantumu!" jelasku yang mulai memakan Sandwich.
"Terserahlah! Lagipula aku juga masih bisa menyelesaikan lantai ini sendirian," sahutnya yang mengeluarkan pedang dari sarungnya.
Sebuah pedang warisan Keluarga Primrose yang hanya pemilik sah hak warisnya saja yang bisa menggunakannya, Primrose Blade.
Primrose Blade (Gauntlet)
Level: 100
Rarity: Epic
Damage: 180000
Defense: 20000
Durability: 5000
Skill: Self Repair.
Ultimate Skill: Primrose Awakening.
Pedang warisan Keluarga Primrose yang hanya bisa digunakan oleh pemilik sah hak warisnya.
Kalian lihat? Hanya pedang Rarity Epic saja sudah sekuat itu? Apa pedang itu benar-benar Rarity Epic? Atau mungkin karena Primrose Awakening?
Primrose Awakening
Pasif: Setiap kali bertukar pemilik, Damage akan meningkat sesuai dengan jumlah HP yang dikorbankan sebesar 20% dari total HP dari pemilik yang dapat di tumpuk. Total Pemilik: 7 Pemilik. Pemilik Sebelumnya: Rudy Primrose. Pemilik Saat Ini: Erika PrimRose.
Aktif: Membangkitkan kekuatan penuh pedang ini, seluruh Status Pemilik akan meningkat hingga 80%. MP yang dibutuhkan: 80% Total MP. Batas Waktu: 30 Menit.
"Baiklah, aku mulai!" ucap Erika yang langsung menerjang musuhnya tanpa ragu.
"Primrose Sword Technique: Second Style, Rose of Thousands Thorn!"
Erika melepaskan tusukan dalam jumlah banyak dan juga cepat. Meskipun aku dan Feline dapat melihatnya dengan jelas, tapi kecepatan ini bisa dibilang kecepatan terbaik kedua setelah kecepatan milik Kohaku.
"Namun bukan hanya itu saja, setiap serangan yang diberikan, memiliki kekuatan yang terpusat pada satu titik disaat yang sama. Inilah yang menyebabkan semua serangannya cepat dan juga kuat," komen Pleiades.
"Kau bisa menganalisa juga?" tanyaku terkejut.
"Hey! Jangan remehkan daku! Memangnya siapa yang selama ini membantu dirimu menghadapi Monster dan Mahluk Buas begitu mudahnya?!" kesal Pleiades.
"Hahaha, benar juga," balasku tertawa hambar.
"Baiklah! Jalannya sudah terbu-- Oy! Sampai kapan kalian ingin memakan itu?!" panggil Erika.
"Oh! Yah! Kami akan segera menyusul! Jadi kau bisa pergi lebih dulu!" sahutku.
"Kalian benar-benar niat menginvestigasi bukan?" tanyanya.
"Kau juga berniat untuk pemanasan bukan? Lagipula, sekumpulan kroco tidak akan cukup untuk menjadi pemanasan!" balasku.
"Kroco?" bingung Erika dan Feline.
Ups, nampaknya aku menginjak sebuah ranjau. Jadi mari kita alihkan pembicaraan ini!
"Yah, maksudku, kau tidak puas kalau hanya menghadapi mahluk-mahluk lemah itu bukan?" tanyaku mengalihkan pembicaraan.
"Hey, barusan kamu mengalihkan pembicaraan kan? Yah, tapi kamu benar! Kalau begitu izinkan aku untuk menunjukan tehnik pedang keluargaku yang masuk dalam 10 Tehnik Pedang Terbaik di dunia!" jawabnya sombong.
"Master, apa maksud dari kroco tadi?" tanya Feline melalui telepati.
"Ah, itu.. akan aku jelaskan nanti!" jawabku singkat.
Kami bertiga pun memasuki ruangan Bos untuk bisa turun ke lantai berikutnya.