Ketukan pintu kayu mulai terdengar dari luar kamar Mirielle, sebuah suara lembut keluar dari balik pintu itu dengan ajakan yang membuat hatinya tergugah, siapa lagi jika bukan Ronan.
"Elle, ini aku Ronan!"
Dengan wajah semangat dia Dia sangat ingin berlari ke arah pintu tersebut tapi saat ini posisi Mirielle sedang kesal mana mungkin dia menunjukkan perubahan dirinya secara langsung.
Dengan memasang wajah enggan dia berpura-pura membuka pintu perlahan sembari memalingkan wajahnya tanpa melihat Ronan.
"Ada apa?" tanyanya dengan bibir yang mengerucut.
Dengan senyuman manis pada wanita muda yang berada di depannya dia pun mengangkat kedua tangannya yang sedang memegang nampan yang berisikan piring-piring indah.
"Aku membawakan makanan untuk kita!"
"Sudah kubilang Aku tidak mau ... Apa? Untuk kita?" Wajahnya seketika berubah menjadi merah karena di dalam benaknya sudah mulai ditutupi oleh kabut khayalan dirinya sebagai permaisuri dalam kamarnya sendiri.