"Marion! MARION, bangunlah!!!" Marion mendengar suara itu lamat-lamat. Bibirnya masih menggumamkan rintihan kesakitan, tangannya mendekap perutnya yang terasa melilit seolah janin yang ada dalam kandungannya pun turut menggeliat kesakitan akibat tusukan di pinggangnya.
Tubuhnya terasa diguncangkan beberapa kali. Hingga akhirnya ia seperti tersedot ke dalam lubang hitam yang mengombang-ambingkan tubuhnya sesaat dan terbangun dengan napas terengah.
Marion memeriksa luka tusukan di pinggangnya, tak bersisa sama sekali. Ia menoleh ke kanan dan kiri, mencari keberadaan Drake, tak ada di mana pun. Di tempatnya kini hanya ada William dan Leah yang berusaha menyadarkannya dari mimpi buruk.
Marion menghambur ke dalam pelukan William saat tahu ia sudah berada di tempat yang aman. Pria itu mendekap tubuh Marion dengan erat, seolah tahu bagaimana ketakutan yang dialami oleh kekasihnya itu.