"Jika papa tak menyukai keberadaan ku, maka aku akan bersembunyi hingga ia tak bisa menemukan ku." isak tangis gadis mungil dengan poni sedahi menguara diudara, cairan bening keluar dari ujung mata nya sepanjang malam hingga akhirnya ia terpejam dengan sendirinya sebab terlalu lelah menangis.
Kalian tau kan rasanya ketiduran setelah menangis? bengkak di bagian kedua mata hingga menyerupai dua bola pimpong menempel erat di sana.
••
Pagi yang cerah menyorot sebuah kos-kosan di pinggiran kota, namun di waktu bersamaan turun hujan gerimis tipis-tipis yang membuat seluruh mahasiswa ingin menarik lagi selimut nya naik keatas untuk membungkus tubuhnya rapat-rapat.
Di luar bangunan terdapat tulisan besar "TERIMA KOST" pada sebuah papan kayu. Bangunan itu memiliki tiga lantai dengan ukuran yang lumayan lebar untuk ukuran kamar kost. Yang paling diunggulkan ialah ibu kost disana membuka usaha rumah makan, hingga anak-anak kost nya tak perlu jauh-jauh untuk sekedar membeli makanan.
Diluar pintu juga terdapat beberapa kendaraan motor milik pelajar yang mengekost di tempat ini.
Jika membicarakan penampilan bangunan itu dari luarnya terkesan minimalis ala jaman sekarang, tren sekarang lebih mudah di ikuti karena minimalis merupakan sesuatu yang simpel namun mewah.
Sangat cocok dengan selera anak muda jaman sekarang, makanya tempat kost ibu Hani terbilang sangat favorit karena selain tempatnya yang terawat dan tidak kumuh seperti kebanyakan tempat kost, biaya untuk tinggal di sana pernah bulannya juga lumayan menjaga dompet dari kanker alias kantong kering.
Kurang nyaman apa lagi, mewah dan minimalis, biaya yang terjangkau, di sediakan rumah makan, dan satu lagi yang paling penting yaitu ibu kost yang dermawan dan juga pengertian.
Kenapa disebut sebagai ibu kost dermawan dan pengertian? dermawan karena suka membagikan kue maupun cemilan pada anak-anak kost nya, dan pengertian karena tidak galak seperti ibu kost di tempat-tempat lain. Mengenai tenggat waktu untuk membayar bulanan, beliau juga orang yang santai dan tidak banyak mendesak dengan marah-marah sambil membawa sapu di tangan untuk mengancam anak-anak yang telat membayar.
Makanya setiap pergantian tahun ketika pelajar kelas ahir telah mengikuti wisuda, disitulah banyak calon pelajar-pelajar SMA lain yang berebut untuk mendapatkan kamar di tempat kost tersebut.
Karena saking makmur nya tinggal di kost 'SAVANA' (nama tempat kost ibu Hani) semua orang yang tinggal disana sangat lah dekat dengan ibu Hani seperti sudah menganggapnya sebagai ini u mereka sendiri.
Anehnya, kost khusus perempuan disana selalu mendapatkan anak-anak yang humble dan tidak suka membuat ulah maupun rusuh. Hingga tak pernah terjadi pertengkaran besar disana.
••
Zzzz..
Dengkuran halus terdengar di sebuah kamar bernuansa girly seirama dengan bunyi alarm yang berbunyi sangat keras agar pemiliknya segera terbangun dari tidurnya karena merasa terganggu dengan alunan musik yang tidak ada enak-enaknya.
Musik rock yang sangat di benci oleh Aily , nama gadis cantik pemilik kamar yang tak kalah cantik dari pemiliknya itu.
Kebiasaan Aily saat ia akan beranjak tidur ialah mengeraskan volume ponselnya sekeras mungkin hingga hampir full, karena telinganya yang berubah menjadi bolot saat ia tidur. Demi apapun sangat susah membangunkan tidur gadis itu hingga memerlukan strategi untuk membuatnya segera bangun, salah satunya ialah menciprat-cipratkan air kearah mukanya terus menerus hingga kebas, lalu barulah Aily akan bangun karena akan mengira atap kamarnya tengah bocor dan kemasukan air hujan.
Itu merupakan strategi yang sering sahabatnya lakukan. Nirmala Salsabila, Salsa merupakan sahabat paling pengertian yang pernah Aily punya melebihi pengertian nya ibu Hani. Selain cantik dan pintar, salsa memiliki kesabaran yang luar biasa karena bisa menghadapi kelemotan yang dimiliki oleh Aily.
Kesabaran nya harus diberi lima buah acungan jempol karena Aily merupakan gadis tercantik paling lemot yang pernah Salsa kenal. Memangnya selalu begitu ya, apakah kebanyakan gadis yang cantik itu lemot?
Kembali pada aktivitas Aily yang masih tersungkur nyaman diatas kasur dengan selimut yang telah menggantung diujung ranjang karena ia tendang. Rutinitas yang selalu Aily lakukan sebelum bangun ialah Pertama, menendang selimut yang menutupi seluruh tubuhnya hingga sama sekali tak ada lagi yang tertutupi olehnya. Kedua, meregangkan seluruh tubuhnya diatas tempat tidur selama sepuluh detik. Ketiga, tengkurap.
Lalu barulah ia akan memutuskan untuk segera bangun atau akan meneruskan sedikit lagi tidurnya hingga tak sadar ia akan terlambat datang ke kampus karena kecerobohannya yang memilih untuk tertidur kembali.
Kriing.. Kriing...
Tak cukup satu alarm saja yang ada pada ponselnya, jam digital aesthetic yang ia beli secara online juga berfungsi sebagai alarm keduanya. Meskipun tak lebih keras dari alarm di ponsel, setidaknya membantu untuk lebih mengganggu lagi tidur Aily yang damai dan penuh dengkuran.
Bletak!
Setelah lima menit alarm berbunyi, Aily dengan cepat bangkit dari tidurnya setelah memencet off alarm yang ada pada jam digital nya. Ia ingat hari ini saatnya guru galak yang akan mengisi pelajaran di kelas.
"Astaga astaga aku tidak boleh telat!!" Aily loncat dari atas kasur dan segera berlari mengambil handuk dan peralatan mandinya yang lain. Belum sampai ia melangkahkan kakinya keluar kamar untuk menuju kamar mandi, ponselnya berbunyi menandakan ia mendapat notif pesan pada ponselnya.
*Aily! bangunn kau tidak boleh telatt!!!*
Itu isi pesan dari Salsa yang mengingatkan dirinya agar jangan sampai terlambat. Aily membacanya sekilas lalu langsung kabur keluar kamar tanpa membalas pesan tersebut terlebih dahulu, akan sangat membuang waktu jika ia harus membalas pesan itu karena pasti di depan kamar mandi sudah ada yang mengantri sepanjang ular keket.
Perkiraan nya seratus persen benar, bahwa anak-anak lain pasti sudah mulai mengantri lebih dulu dari pada dirinya. Selalu begitu sampai Aily merasa kesal karena mendapat giliran mandi paling ahir.
"Ayo dong cepetan!?"
"Cepetan, pake sabunnya jangan lima kali."
Beginilah suasana pagi di setiap harinya, heboh saling teriak karena sama-sama tak ingin telat berangkat kuliah. Memang tak pernah ada pertengkaran besar yang terjadi diantara mereka, namun pertengkaran kecil hampir tidak pernah berhenti mengudara.
Dari mulai berebut saat menggunakan kamar mandi, piket membuang sampah, hingga permasalahan pakaian yang saling pinjam meminjam. Mungkin hal ini jarang terjadi pada kebanyakan pria, tapi asal kalian tau para gadis akan saling bertukar pakaian dan saling meminjam sampai berkali-kali cekcok karena baju yang dipinjam tidak segera di kembalikan hingga baju yang rusak karena peminjam nya tidak berhati-hati dan merawat nya.
Aily sudah geol-geol menahan pipis lalu menggesek-gesek kaki satu ke kakinya yang lain untuk menahan pipisnya. "Ughh kebelett." ucapnya sambil terus bergerak ke kanan dan ke kiri.
Setelah setengah jam kemudian, barulah ia bisa merasa lega untuk melepaskan segala yang ia tahan mati-matian diluar kamar mandi tadi.
*Aily kamu dimana? sudah sampai sekolah?*
tanya Salsa di balik ponsel yang Aily genggam.
"Masih di kost, sebentar lagi aku berangkat." ucapnya sembari memakai make up tipis-tipis agar tidak terlihat pucat nantinya, sedikit nyengir karena lagi-lagi mendapat omelan dari Salsa, sudah seperti ibu-ibu yang sedang memarahi anaknya saja.
"Iyaaa.. aku akan siap-siap secepat mungkin, makanya jangan telfon kau jadi membuatku semakin lama selesai nya." balas Aily yang masih sibuk berlarian kesana kemari demi mempersiapkan peralatan yang ia butuhkan untuk di kelas nanti.