"Sayang, kamu mau apa? Pokoknya kamu mau apa pun di tengah malam akan aku berikan." Ucap Regi tanpa ragu setelah keluar dari kamar mandi. Luna menatap heran dengan ucapan Regi. Bukan soal kehamilan, justru dia bertanya yang lainnya.
"Mau apa? Aku tidak mau apa-apa kok."
"Hem, yakin tidak mau apa-apa? Tapi kalau yang soal ini bagaimana?"
"Apa?"
Lalu Regi menunjukkan hasil tespek yang Luna pakai tadi. Luna langsung menunduk dan takut kalau Regi banyak tanya lagi soal itu.
"Ini milik kamu 'kan sayang. Itu artinya kamu hamil bukan?"
"Iya, itu milik aku. Aku hamil." Tidak ada kata lain lagi selain harus jujur.
"Alhamdulillah, akhirnya. Rasaku baru kemarin aku minta tambah anak. Eh, hari kamu kasih kejutan. Tapi kok kamu tidak katakan langsung ini sama aku? Pasti kamu mau buat kejutan ya?" Ucap Regi menerka-nerka.
"Hem, ya saat ini kamu sudah tahu. Jadi untuk apa aku katakan lagi."