"Luna, anak kamu nangis terus. Apa kamu tidak mau jemput dia? Kasihan nih, sejak tadi menangis." Ucap Mama di seberang telepon.
"Ah sudahlah, Ma. Aku ingin istirahat. Aku lelah, biarkan aku sendiri dulu. Jangan ganggu, aku ingin bebas sejenak." Jawab Luna dengan santai.
"Apa maksud kamu, Luna?" Terdengar ucapan mama sangat kesal. Karena Luna tiba-tiba saja berubah drastis.
"Ma, aku itu butuh refreshing. Aku butuh ketenangan. Selama ini aku stres sendiri. Sekarang, mama sebagai neneknya harus bisa dong jaga Bagas. Akan tetapi, kalau tidak sanggup masukkan saja ke panti asuhan. Biar ada yang jaga."
"Luna, keterlaluan kamu ya!"
"Hah, sudahlah. Percuma ngomong sama Mama."
Tut Tut Tut! Sambungan telepon terputus, Luna sengaja mematikan handphone. Kala itu, dia tidak sedang di rumah. Melainkan sedang bersama teman lamanya sewaktu kuliah.
"Wah, Luna. Berani amat kamu. Kalau nanti terjadi apa-apa sama anak kamu bagaimana?"
